Senin, 04 November 2013

Arti RASIS Yang Sebenarnya & Hubungannya Dengan Sepak Bola



Berangkat Dari Beberapa Forum Bola Di Facebook Atau Sosmed lainnya Saya Kok Jadi Risih kala mendengar kata Rasis tapi Tidak Pada tempatnya..


Sangat Lucu Ketika Menghina Klub Bola di Bilang Rasis

Apa Arti Rasis ?
Apa pengertian Rasis ?

Berikut Kita Jabarkan Arti Rasis Yang Sebenarnya



Pengertian Rasisme

Menurut Wikipedia
rasisme memiliki arti suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia rasisme diartikan sebagai paham atau golongan yang menerapkan penggolongan atau pembedaan ciri-ciri fisik ( seperti warna kulit ) dalam masyarakat. Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham diskriminasi suku, agama, ras ( SARA ), golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu (biologis).

Rasisme dalam Dunia Sepak Bola / Kasus Rasis Dalam Dunia Sepak Bola
Rasisme, dalam bentuk apapun tidak dapat ditoleransi.

Isu rasisme mulai muncul dalam dunia sepakbola sejak Arthur Wharton, pemain berkulit hitam profesional pertama bergabung dengan klub Inggris Darlington pada tahun 1889. Setiap kali Wharton berlaga di kandang lawan, terdengar cemoohan yang ditujukan kepadanya.



Berikut ini contoh-contoh kasus rasisme lainnya yang terjadi di cabang sepakbola:

1. Kasus Mihajlovic dan Vieira
Mantan pemain tim nasional Yugoslavia dan pemain Intermilan, Sinisa Mihajlovic, menghina mantan pemain Arsenal, Patrick Vieira, dengan kata-kata : “black shit”. Atas tindakannya tersebut, Mihajlovic diganjar hukuman dua kali larangan bermain. Namun lucunya, kedua pemain tersebut pada saat ini justru berada di satu klub, yakni Intermilan. Vieira masih aktif bermain, sedangkan Mihajlovic telah menjadi asisten pelatih.

2. Rasisme Suporter Lazio
Suporter klub Lazio memang terkenal sebagai klub paling rasisme di Italia. Maklum saja klub ini dulunya adalah klub kesayangan Benito Mussolini. Mungkin karena terkenal dengan sikap rasisme-nya, sangat jarang pesepakbola kulit hitam yang bergabung dengan klub ini. Aron Winter, mantan pemain timnas Belanda adalah pemain berkulit hitam yang terakhir bergabung dengan klub ini. Pada saat kedatangannya ke klub ini, ia juga mendapatkan cemoohan yang menyakitkan hati. Dia dicemooh dengan kata-kata : “Yahudi Negro”. Cafu, ex pemain AS Roma pun ikut terkena dampak tindakan rasisme para pendukung Lazio. Cafu memang tidak bermain untuk Lazio, melainkan pernah bermain untuk tim AS Roma, yang notabene adalah musuh bebuyutan Lazio di kompetisi Liga Italia. Sewaktu masih bermain di AS Roma, seringkali mobil Cafu ditimpuki orang tidak dikenal, dan parahnya lagi anaknya yang masih kecil terpaksa turut menyaksikan penghinaan berbau rasisme yang dialaminya.

3. Tindakan Rasisme Jean Marie Le Pen Terhadap Pemain Sepakbola Perancis
Masih ingat politisi ultra kanan yang sempat menghebohkan dunia politik Perancis? Ya, Jean Marie Le Pen pernah membuat sensasi dengan mengatakan bahwa “tim sepakbola Perancis tidak pantas dihuni oleh orang-orang pendatang”. Jelas yang dimaksud “orang-orang pendatang” tersebut adalah imigran seperti Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Thierry Henry, Patrick Vieira, Claude Makelele, Sylvain Wiltord, Christian Karembeu, dll. Le Pen terpaksa menelan ludahnya sendiri ketika tim yang sebagian besar dihuni oleh “para pendatang” ini merebut gelar juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

4. Tindakan Rasisme Klub Sepakbola Spanyol Terhadap Samuel Eto’o.
Penyerang Barcelona asal Kamerun, Samuel Eto’o telah berkali-kali menjadi korban tindakan rasisme beberapa klub Spanyol. Bentuk tindakan rasisme yang dilakukan oleh tim lawan terhadap Eto’o adalah mengejek Eto’o dengan mengeluarkan suara mirip suara monyet setiap kali Etoo membawa bola. Walaupun terselebung, “suara mirip monyet” itu dapat ditafsirkan penghinaan seorang yang berkulit hitam, yang disamakan dengan seekor monyet.

5. Tindakan Rasisme Suporter Klub Sriwijaya FC Terhadap Pemain Persipura
Dunia sepakbola Indonesia pun tidak luput dari kasus tindakan rasisme. Beberapa waktu lalu, suporter klub Sriiwjaya FC menghina pemain-pemain Persipura dengan cara mengeluarkan suara-suara yang menyerupai suara monyet. Tidak lain dan tidak bukan, hinaan tersebut ditujukan kepada pemain-pemain Persipura yang berasal dari Papua.

6. Rasis Luiz Suarez kepada Evra
Rasis, perbuatan yang menghina ras seseorang. Perbuatan rasis termasuk lah dalam perbuatan pelanggaran SARA. Panggilan “negrito” oleh suarez kepada evra diterjemahkan oleh FA sebagai sebuah perbuatan RASIS

Dan Ini Beberapa kasus lainnya Yang Mungkin Bisa di Pelajari Dari Berbagai Sumber



Jadi jika ada  yang menyinggung klub/ liga tertentu bukan lah sebuah tidakan "RASIS" selama tidak menyinggung suku ras dan agama.

Stop salah kaprah dan jadilah cerdas. Menghina Klub Bola dengan RASIS itu Beda 

Menghina Klub Bola Tidak akan Kena Hukuman.Tapi RASIS Bisa Dapat hukuman Dari Federasi, Lembaga Atau bahkan Negara.