Jumat, 29 Juni 2012
Inilah Dua Alasan Mendasar Tersingkirnya Jerman
Kekalahan Jerman 1-2 dari Italia di babak semifinal Kejuaraan Eropa tidak pelak menjadi berita besar seantero Eropa. Maklum, Jerman yang begitu perkasa dih adapan para pesaingnya sepanjang Kejuaraan Eropa tahun ini justru tersisih di fase semifinal. Sirna sudah harapan Jerman menyudahi paceklik gelar sejak terakhir kali mereka rasakan di Kejuaraan Eropa 1996 silam.
Tim Panser tampil tanpa cacat di fase penyisihan grup. Di babak perempat final tim asuhan Joachim Loew itu melumat Yunani 4-2. Namun kedigdayaan Jerman hanya sampai di situ. Tim Panser seakan tidak berdaya di hadapan musuh abadinya, Italia. Philipp Lahm dan kawan-kawan hanya bisa terpana melihat gawang Manuel Neuer bergetar lewat dua gol yang disarangkan Mario Balotelli.
Selepas pertandingan, beragam analisis soal kekalahan Jerman pun mulai mengemuka di ruang publik. Situs resmi UEFA melansir, setidaknya ada dua kesalahan mendasar kekalahan tipis 1-2 Jerman atas Italia. Melihat rekaman pertandingan, Jerman sebenarnya memulai pertandingan sangat baik. Namun, Italia yang mampu mengungguli penguasaan bola mampu Die Mannschaft sulit mengembangkan permainan.
Permainan cemerlang yang diperlihatkan pemain veteran Andrea Pirlo membuat Jerman berada dalam kesulitan besar. Pemain milik Juventus itu dengan cerdik mampu menguasai lini tengah permainan.
Kekalahan Jerman tersebut akhirnya bermuara pada dua faktor sederhana yang lumrah dalam sepakbola, yakni pertahanan Jerman sangat buruk bagi terciptanya dua gol Italia dan Jerman tidak mampu memanfaatkan dengan baik dua peluang yang mereka punya.
Pertahanan Jerman rapuh
Ini bisa terlihat saat pemain bertahan Jerman, Matt Hummels melakukan kesalahan. Dia terlambat menutup gerakan Antonio Cassano. Penyerang AC Milan itu akhirnnya sukses mengirim umpan lambung ke kotak penalti yang berhasil dijangkau dengan tandukan oleh Mario Balotelli untuk membuka keunggulan Italia.
Pun dengan gol kedua di mana perangkap off-side Jerman tidak bekerja dengan sempurna saat terciptanya gol kedua. Mendapat umpan jauh dari Riccardo Montolivo, Balotelli berlari seorang diri di jantung pertahanan Jerman. Mendapat ruang tembak cukup, Balotelli kembali mengoyak jala Manuel Neuer lewat tendangan jarak jauhnya.
Sang kapten, Philipp Lahm yang menjadi orang terakhir di barisan pertahanan Jerman tidak bisa berbuat banyak saat menghadang striker kekar Manchester City itu.
Jerman tidak mampu mengkonversikan peluang
Faktor ini memang terdengar sederhana. Tapi kenyatannya demikian. Andai Jerman mampu mengonversikan kesempatan yang didapat menjadi gol, tentu hasil akhirnya akan berbeda. Setidaknya, jika Jerman mampu menciptakan gol bukan di menit akhir pertandingan tentu akan lain ceritanya. Jerman mendapat peluang emas lewat Marco Reus dan Philipp Lahm.
Sial buat Tim Panser, mereka baru mendapatkan secercah harapan lewat penalti yang dieksekusi Mesut Ozil di menit 90+2. Mustahil bagi Jerman menyamakan kedudukan mengingat sempitnya waktu.
Mungkin, dibutuhkan sedikit keberuntungan bagi Jerman untuk meminimalisir kekurangan ini. Dan Italia lebih baik dalam memanfaatkan kesempatan untuk meraih kemenangan.
Sumber
http://bola.vivanews.com/news/read/331192-dua-alasan-mendasar-tersingkirnya-jerman