Minggu, 15 Juli 2012

Gawat,Indonesia di Ambang Kehancuran


Indonesia di Ambang Kehancuran
Indonesia bisa dibilang sedang di ambang kehancuran. Betapa tidak, sebuah lembaga nirlaba international, 'The Fund for Peace' dalam situs resminya meletakan Indonesia di urutan ke 63 dari 178 negara sebagai negara gagal. Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi bahkan mengatakan Indonesia bisa hilang dari peta dunia.

Dalam survei The Fund for Peace menggunakan indikator hukum, politik, ekonomi, sosial, dan HAM. "Indonesia bukan hanya akan gagal. Tetapi juga hilang dari peta dunia," kata Suhardi, Kamis (21/6), di Jakarta.

Suhardi menegaskan dirinya tidak sedang bergurau dengan pernyataannya. Menurutnya The Fund for Peace belum menggunakan cara pemanfaatan sumber daya alam sebagai indikator. Dikatakan Suhardi, manajemen pengelolaan SDA Indonesia sangatlah buruk. Bukan hanya bersifat eksploitatif, pengelolaan sumber daya alam juga mengesampingkan upaya rehabilitasi lingkungan.

"Kita tidak akan menyisakan sumber daya alam apapun ke anak keturunan kita. Batubara dan minyak bummi kita habis dikeruk asing," cemas Suhardi.

Selain eksploitatif, paradigma pemanfaatan SDA juga keliru. Kekayaan alam Indonesia diambil bukan untuk kesejahteraan rakyat, melainkan kepentingan asing. "Semua untuk uang," sebut Suhardi.

Berbagai klaim keberhasilan ekonomi yang disampaikan pemerintah, masih kata Suhardi, tidak memberi efek bagi kehidupan rakyat miskin. Ia menyebut pemerintah tidak punya pilihan. Negara harus bisa menjadi penyedia kebutuhan rakyat, seperti: air bersih, pangan, energi gratis, keamanan, dan pendidikan. "Kalau perut kenyang rakyat tidak akan bunuh-bunuhan," katanya menandaskan.