"Dosa-dosa tersebut termasuk, rakus, nafsu, serakah, sombong, amarah, iri hati dan malas."
Jakarta – Apa Anda termasuk orang yang menjaga perilaku di jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter? Jika demikian, berarti Anda termasuk dalam kategori orang langka.
Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 562 orang dewasa pada jejaring sosial tersebut dan jejaring sosial lainnya, sekitar 70% di antaranya mengaku melakukan setidaknya satu dari Tujuh Dosa.
Dosa-dosa tersebut termasuk, rakus, nafsu, serakah, sombong, amarah, iri hati dan malas. Rata-rata, orang merasa bersalah melakukan dua atau tiga dosa tersebut.
Survei ini sendiri dilakukan perusahaan iklan JWT pada Januari lalu. Dalam survei, orang-orang dewasa ini tak ditanya langsung apakah mereka penuh nafsu atau serakah, melainkan apa yang mereka lakukan secara online.
Juga ditanyakan berapa jam mereka habiskan untuk mengakses Facebook tiap harinya. Setengah orang dalam survei mengaku menghabiskan lebih dari satu jam untuk mengakses jejaring sosial tersebut.
Atau seberapa baik, dalam skala 1 sampai 5, orang-orang dewasa ini mengidentifikasi enam pernyataan. Beberapa pertanyaan bisa digunakan menentukan kerakusan seseorang. Ada juga dosa mengenai kesombongan. Sekitar empat dari 10 atau 37% dewasa melakukan arogansi online. Hal ini didefinisikan dengan mengidentifikasi pernyataan seperti 'Kelompok teman online saya lebih mengesankan dari teman kebanyakan'.
Atau, orang yang mengaku menggunggah sesuatu secara online yang ia tahu akan membuat orang lain menjadi cemburu. Meski sering kali tak berhasil, pada angka 16%, iri hati menjadi adalah dosa paling jarang dilakukan.
Sementara itu, pelecehan di dunia maya atau cyberbullying mendapat banyak perhatian. Mayoritas orang dalam survei diketahui cukup sopan saat online. Hanya seperlima atau 19% dari mereka melakukan dosa amarah.
Bahkan secara kasar, sekitar 30% dari orang yang disurvei termasuk serakah di mana mereka ingin perhatian, bernafsu dan malas, misalnya lebih memilih SMS daripada menelepon atau lebih memilih online daripada olahraga.
Lupakan pengertian mengenai pemuda dan rasa tak bersalah. Orang di usia 18-24 tahun memiliki lebih banyak pelanggaran dari kelompok usia mayoritas. Namun, orang-orang di usia 25-29 mengaku melakukan hal yang jauh lebih buruk di mana rata-rata ada lebih dari tiga dosa yang dilanggar.
"Itu bisa menjadi fungsi dari fakta di mana orang-orang ini terlibat lebih banyak dalam media sosial," kata direktur intelejens merek JWT Truss Mark. Namun, beberapa stereotip terus muncul.
Jauh lebih banyak pria daripada wanita melakukan dosa murka dengan perolehan 24% melawan 14 %. Wanita lebih malas dari pria dengan perolehan 33% melawan 26%. Bagaimana dengan Anda? [mdr]