The Raid
Film laga The Raid yang pada hari ini diputar serempak secara internasional, mengharumkan olahraga pencak silat di mata dunia. Hal ini menjadi potensi baru bagi sport tourism di Indonesia.Sport Tourism atau wisata olahraga adalah salah satu prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Selama ini, sport tourism yang populer untuk menggaet wisatawan adalah selancar, golf, paralayang, arung jeram, serta beberapa olahraga lain yang dilakukan di alam Indonesia yang indah.
Nah, sekarang ada satu lagi cabang olahraga yang menjadi potensi besar sport tourism di Indonesia, yaitu pencak silat. Olahraga pencak silat asal Indonesia mungkin belum setenar Kung Fu asal China, Muay Thai asal Thailand, juga Capoeira asal Brazil. Namun kali ini pengenalan pencak silat pada seluruh dunia agak berbeda, yaitu lewat film asli Indonesia, The Raid.
Lewat film ini, pencak silat bisa menjadi potensi sport tourism bagi Indonesia. Film The Raid mengangkat pencak silat sama seperti film Enter the Dragon mengangkat olahraga Kung Fu menjadi sport tourism di Negeri Tirai Bambu.
"Tentu saja jadi bagian sport tourism, sangat positif untuk mengangkat warisan budaya Indonesia. Orang-orang akan bertanya apa itu pencak silat, dan ingin tahu lebih banyak tentang itu," kata Menparekraf Mari Elka Pangestu saat screening film The Raid di XXI Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/3/2012) malam.
Film berjudul The Raid yang hari ini diputar serentak di seluruh dunia adalah film bergenre action. Bukan hanya bagus dari segi cerita dan akting, tapi juga menampilkan pencak silat sebagai olahraga asli Indonesia.
"Malam ini bersejarah, karena salah satu film Indonesia telah menjadi global. Pencak silat adalah bagian dari budaya dan tradisi Indonesia," tutur Mari.