Halaman

Minggu, 25 November 2012

10 Alasan Salah Menerima Ajakan Menikah


Banyak kajian menyebut sejumlah pasangan melaju ke pernikahan karena impian tentang indahnya resepsi. Tapi sebenarnya melalui pernikahan sesungguhnya adalah hal yang menakutkan. Suara hati Anda mungkin sudah nyaring untuk memperingatkan, tapi Anda mengabaikannya. Jika memang Anda belum yakin, ini ada sejumlah alasan kenapa Anda tidak boleh menikah seperti dikutip situs Madamenoire.

1. Karena si dia yang meminta

Sulit menolak jika seorang pria berlutut dengan sebuah cincin berlian di hadapan Anda. Semakin besar nilai karat cincin yang dia berikan, semakin sulit seorang perempuan menolak kata "Ya" dalam sebuah lamaran. Anda memang mencintainya, tapi terkadang belum siap untuk langkah selanjutnya. Bilang saja Anda perlu waktu untuk memutuskan. Tapi jika Anda tidak mencintainya, katakan tidak secara gamblang. Anda tidak harus merasa bertanggung jawab untuk menikah karena seseorang mengajakmu menjadi Istri. Jika dia benar-benar milik Anda, pasti kekasihmu akan mengulangi lamaran itu. Jika tidak, maka pria yang tepat akan mengajakmu suatu hari nanti.



2. Anda tergila-gila padanya

Semua orang pernah berada dalam masa indahnya berpacaran. Kekasih Anda terlihat tak ada salah di matamu, dan kalian bak lem yang tak terpisahkan. Bahkan kalian pun tak pernah bertengkar. Jika Anda percaya terhadap pernikahan, maka Anda harus melalui sejumlah perdebatan dan naik turunnya hubungan. Semua masa itu harus dilalui untuk melihat bagaimana kalian memecahkan masalah. Jika kalian berhasil melaluinya maka, hubungan Anda akan semakin kuat.

3. Anda bisa mengubahnya

Berapa kali Anda mendengar seorang perempuan berkata dia bisa mengubah kekasihnya ketika menikah nanti. Maaf saja, jika Anda berpikir bisa mengubah seseorang, Anda salah besar. Pernikahan adalah tempat pengujian yang salah untuk memperbaiki perilaku seseorang. Siapa dia sekarang dan siapa dia nantinya hanya akan menjadi lebih buruk atau kelihatan ketika kalian menikah. Jika Anda tak bisa menikahi sosoknya sekarang apa adanya, maka hubungan Anda harus diperbaiki dulu baru menikah. Temukan masalahnya dan buat komitmen sepanjang hidup.



4. Anda benci berkencan

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa berkencan itu menyenangkan. Tapi ada pula orang-orang yang merasa berkencan itu melelahkan. Mereka ingin hubungan yang stabil, santai, dan memiliki keturunan. Mungkin Anda merasa terlalu tua dan merasa kesepian. Tapi percayalah, lajang dan mencari pasangan jauh lebih baik ketimbang pernikahan yang mengerikan. Jika Anda lelah berkencan, ubahlah pemikiran tentang berkencan atau berhenti berkencan demi fokus ke diri sendiri. Ketika Anda menemukan diri Anda sendiri, percayalah keajaiban akan datang.

5. Anda merasa nyaman

Ketika Anda sudah mencium banyak katak dan akhirnya bertemu satu pangeran, Anda akan merasa nyaman. Anda berpikir dia adalah orang yang tepat, begitu juga orang tua Anda sehingga rasanya tidak ada yang salah untuk menikah. Terdengar romantis bukan? Tapi itu salah. Hanya karena ia kekasih terbaik yang Anda miliki, bukan berarti ia adalah orang yang tepat untuk Anda. Anda harus jujur dengan diri sendiri dan temukan perasaan sejati tentang kekasih terbaik ini. Pria yang benar-benar baik untuk Anda itu ada, jadi tunggulah untuk dia, ketimbang memilih si lelaki yang cukup baik ini.



6. Anda hamil

Bukan berarti jika Anda memiliki seorang bayi, harus diikuti dengan pernikahan. Jika memang sejak awal Anda sudah merencanakan pernikahan, maka wajar jika ada kehamilan. Tapi jika kehamilan datang duluan tanpa ada rencana nikah, tunggulah hingga sang bayi lahir. Dan cobalah untuk menjadi orang tua yang baik. Anak Anda berhak mendapatkan rumah yang bahagia.


7. Anda sudah cukup umur

Jika Anda dikejar-kejar status menikah lalu seseorang datang melamar, tidak berarti langsung diterima. Sebab jika Anda menikah buru-buru karena ingin memiliki anak, maka setelah anak lahir biasanya akan terjadi perceraian. Nikmati waktumu untuk memilih siapa yang layak jadi ayah anak Anda. Karena memilih pria yang tepat tidak hanya berguna demi pernikahan tapi juga demi anak-anak.

8. Demi keamanan keuangan

Menikahi pria yang mapan terdengar menyenangkan. Tapi tanpa cinta dan kasih sayang, pernikahan hanya berujung perceraian. Saat ini pekerjaan tidak menjamin kebahagiaan hidup Anda. Ketergantungan keuangan sangat labil, karena tidak ada jaminan selamanya. Buatlah jaminan keuangan diri sendiri dan nikahi pasangan karena cinta bukan karena uang.

9. Tekanan lingkungan

Anda menjadi satu-satunya yang belum menikah. Hanya karena semua teman Anda sudah menikah sebelum usia 30, bukan berarti Anda harus lari cepat untuk mencari suami. Terangkanlah pada teman, keluarga, dan saudara bahwa Anda menikmati menjadi lajang. Atau jawab saja, pria yang tepat belum ada, jadi Anda menikmati hingga saat itu tiba. Lihatlah pernikahan di lingkungan Anda, ada yang berhasil, banyak pula yang berujung kegagalan dan kesedihan. Jadi menikah bukanlah hukuman mati, tetapi pastikan ketika Anda menikah, itu karena waktu yang tepat untuk Anda, bukan mereka.

10. Anda menginginkan resepsi

Sebagian besar perempuan bermimpi tentang indahnya resepsi, bukan pernikahan. Bahkan mereka telah membayangkan mau mengenakan gaun pengantin seperti apa sejak usia 16 tahun. Perempuan biasanya telah memiliki resepsi idaman yang sudah dirancang dengan detail. Tapi di antara semua detail resepsi, yang mereka butuhkan adalah seorang pria untuk menikah. Jadi terkadang pria yang pertama berusaha mewujudkan impian Anda, langsung mendapat jawaban "Ya" ketika melamar. Jika Anda menginginkan kisah Pangeran Tampan ini, maka datanglah ke kapel drive-thru di Las Vegas. Maka pernikahan dongeng Anda pun bisa terwujud.