“Kami kehilangan organisasi permainan setelah gol pertama,”kata Loew. “Kami menghindari, namun gol kedua kemudian datang.”
Jerman mampu menguasai jalannya laga dalam 15 menit pertama. Loew menilai gol pertama Mario Balotelli pada menit ke-20 sudah menggoyahkan ritme permainan timnya.
Para pemain belakang Jerman terlihat tak berkonsentrasi. Antonio Cassano dengan mudah melepaskan diri dari pengawalan Matts Hummels, sementara Balotelli sukses memperdayai Holger badstuber dan Manuel Neuer.
Gol kedua tercipta melalui serangan balik di menit ke-36. Balotelli berhasil lolos dari jebakan offside, kemudian menendang bola dari jarak jauh. Gol itu semakin membuat Jerman tertekan. Mereka harus mengejar defisit dua gol hingga turun minum.
“Pada babak kedua, kami telah menunjukkan kemampuan dan mencoba dengan berbagai cara,” ujar Loew. “Namun kami tidak bisa mendapatkan gol.” Jerman baru bisa mencetak gol di menit akhir pertandingan lewat sepakan penalti Mesut Oezil.
Mengenai pemilihan pemain, Loew juga memiliki alasan. Ia menurunkan Toni Kroos daripada Thomas Muller. Loew juga memainkan Gomez sejak awal laga, sementara Miroslav Klose baru main di babak kedua.
“Gomez mencetak tiga gol, dan telah menampilkan performa bagus di sesi latihan,” kata Loew.”Saya juga ingin Kroos di dalam tim, sehingga ia bisa berperan di antara para gelandang Italia. Saya harus membuat beberapa pergantian pemain. Saya harus mempertaruhkan semuanya dan mencoba sesuatu.”