Jumat, 13 April 2012
KRONOLOGIS RICUH GENG MOTOR BERAWAL DARI KEMAYORAN BERAKHIR DI SALEMBA Usut Geng Motor Pita Kuning
KRONOLOGIS RICUH GENG MOTOR BERAWAL DARI KEMAYORAN BERAKHIR DI SALEMBA Usut Geng Motor Pita Kuning. Aksi geng motor di Jakarta membuat geger. Yang terbaru, sekelompok pria dengan pita kuning dan diduga oknum TNI berkonvoi sepanjang Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Mereka mencari geng motor yang telah membunuh rekan mereka.
Namun, aksi geng motor pita kuning ini berujung pada kekerasan. Seorang pemuda bernama Anggi Darmawan (19) meninggal dunia karena dibacok di kepalanya di Jl Pramuka pada Jumat (13/4/2012) dini hari.
Bagaimana rentetan kisah geng motor ini terjadi? Berikut kronologinya:
Minggu 31 Maret 2012
Kelasi Arifin yang tengah mengawal sebuah truk tangki menjadi korban aksi geng motor di kawasan Jl Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakpus. Saat itu Arifin menegur kelompok geng motor yang menghalang-halangi truk yang tengah melaju. Arifin malah dikeroyok dan ditusuk dengan sangkur hingga tewas
"Awalnya karena Arifin menegur kelompok bermotor yang menghalangi sebuah truk," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.
Sedang menurut Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung, Kelasi Arifin saat itu berupaya menyelamatkan truk yang hendak dibajak geng motor.
"Tapi malah dituduh yang tidak-tidak oleh kelompok yang merasa terusik, malah dianiaya," jelas Untung.
Sabtu 7 April 2012
3 Remaja dikeroyok oleh sekelompok pria bermotor di SPBU Shell, Jalan Danau Sunter, Kemayoran, Jakarta Utara. Korban tewas bernama Soleh (17), sementara korban luka berat bernama Zaenal (18) dan Reza (19). Keduanya mengalami luka tusuk dan masih dalam perawatan rumah sakit.
Berdasarkan rekaman CCTV di SPBU Shell yang diperoleh, tergambar bagaimana 15 orang lebih pria berbadan tegap dan berambut cepak mengeroyok para korban. Diduga pelaku pengeroyokan oknum TNI yang marah atas terbunuhnya Kelasi Arifin. Hingga seminggu kasus berjalan, pengeroyok tak juga dibekuk polisi. Namun TNI AL membantah aksi di SPBU Shell dilakukan anggotanya
"Kita langsung konfirmasi ke Polsek Kemayoran dan TNI AL, katanya tidak tahu (ada anggota TNI AL terlibat). Malah mereka menjelaskan kalau itu perselisihan antar geng motor," kata Untung.
Minggu 8 April
Geng motor menyerang 4 pemuda di Kemayoran yaitu Muhamad Syarif luka sobek sebelah mata kanan (dibawa ke RS Islam), Mul luka sobek punggung kiri, Fajri Cesar sobek punggung kanan dan Reza Palupi luka tusuk di punggung (dibawa ke RSCM) dan 1 motor Yamaha Cripton B 3186 PX dibakar.
Senin 9 April 2012
Pria yang diduga anggota geng motor dan menjadi pelaku pengeroyokan atas Kelasi Arifin, Joshua Raynaldo Radja (21), warga Rawa Badak Utara Kecamatan Koja, Jakarta Utara ditangkap. Polisi baru mengumumkannya hari ini, Jumat (13/4).
Jumat 13 April 2012
Geng motor berpita kuning yang diduga anggota TNI kembali melakukan sweeping. Mereka diduga mencari pelaku yang mengeroyok Kelasi Arifin. Dalam aksinya dini hari ini, Anggi meninggal dunia karena dibacok.
Memulai aksi di Priok berlanjut ke Warakas di Jakarta Utara, geng pita kuning ini bahkan 2 kali menyerbu 7-Eleven di Salemba, Jakpus. 2 Korban berjatuhan yakni Ade Kirmawan dan Robi, pengunjung minimarket yang mengalami luka bacok. Kemudian geng pita kuning yang berjumlah 200-an orang ini kembali ke Priok.
Di tengah perjalanan, 2 anggota konvoi ditembak pengemudi Toyota Yaris putih. 2 Orang itu dirawat di RSPAD dan RS Mintohardjo.
Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan adanya dua anggota TNI yang tertembak di Jalan Raya Pramuka dini hari tadi. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus tersebut ke aparat polisi.
Untung mengatakan penembakan itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Disebutkan dia, dua korban luka tembak yakni Kelasi Sugeng Riyadi, anggota Lafial mengalami luka tembak pada telinga kanannya. Korban lainnya yakni anggota Yonif Linud 503 Kostrad Prada Akbar Fidi Aldian, mengalami luka tembak pada dada sebelah kanan dan tembus ke punggung.
Menyikapi kasus geng motor ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab pun sudah menghubungi Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno.
"Tadi pagi saya telepon KSAL, kemarin juga ke Pangarmabar, kita akan tangani bersama apabila itu dari pihak tertentu, dari TNI kita tindak bersama," jelas Untung.
Sebanyak 250 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polisi Militer Angkatan Laut akan melakukan patroli bersama. Patroli dilakukan untuk mencegah penyerangan kelompok geng motor terulang.
"Dua ratus personel gabungan Polda dan jajaran, sedangkan 50 personel dari Garnisun dan POM AL. Nanti kami lakukan apel di Polres Jakarta Pusat, dan mulai standby dari pukul 21.00 WIB hingga pagi hari," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat 13 April 2012.
Personel gabungan itu terdiri dari personel motor trail, Sabhara, Provost Brimob, Reserse, Garnisun dan POM AL.
Dijelaskan Rikwanto, petugas akan melakukan patroli di tempat-tempat yang diduga berpotensi terjadi konflik. Selain itu, jika ada warga yang akan melakukan balap liar atau sedang kumpul-kumpul di tempat tersebut maka petugas akan membubarkan mereka.
Titik lokasinya adalah di Jalan Benjamin Sueb, Kemayoran, Salemba, Jakarta Pusat; kawasan Pademangan, Warakas, Jakarta Utara; dan Jalan Pramuka, Jakarta Timur. "Serta berbagai kawasan di lokasi sekitar situ yang berpotensi terjadi konflik," kata Rikwanto.
Berikut rangkaian aksi brutal geng motor yang terjadi pada Jumat 13 April 2012 dini hari :
Pukul 01.30 WIBLokasi di depan pintu gerbang PT DOK Bayu Bahari jalan Industri Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Korban: Zaenal Arifin, 32 tahun, warga Koja dan Heri Susanto, 33 tahun, warga Bogor.
Mobil dirusak, Toyota Rush B 72 RM.
Pukul 01.40 WIBPolsek Tanjung Priok dilempar.
Pukul 01.45 WIBLokasi: Pasar Warakas. Korban: Nachrowi, 17 tahun.
Pukul 01.50 WIBDepan toko bingkai Jalan Warakas Raya.
Korban: Ramdani, 20 tahun.
Pukul 02.00 WIBBelakang Pos Volker.
Korban: Tohirman bin Widodo, 25 tahun.
PukuL 02.30 WIBDepan minimarket 7-Eleven Jalan Salemba Raya.
Korban: Ade Kirmawan dan Robi.
Motor yang dirusak tiga buah.
Pelaku juga mengambil barang pengunjung seperti Blackberry.
Pukul 03.00 WIBSepanjang Jalan Pramuka.
Korban: Anggi Darmawan (tewas).
Dua Motor dibakar dan tiga dirusak.
Pelaku juga mengambil barang milik pengunjung minimarket antara lain ponsel dan Blackberry. Pelaku turut merusak beberapa sepeda motor yg terparkir di lokasi, yaitu:
1 Yamaha Mio B 6359 FMZ, jok disayat senjata sajam.
2 Honda Scoopy B 2528 TDT, spedometer pecah.
3 Honda Vario B 6s485 TND, lampu sen sebelah kiri depan dan spedometer pecah.
4 Honda Revo B6392BYS, spedometer kaca spion dirusak.
Usut Geng Motor Pita Kuning, Polisi Kerjasama dengan Pomal
Polisi tengah mengusut geng motor pita kuning yang mengamuk di 7 titik di Jakarta. Bahkan seorang warga Anggi Darmawan (19) meninggal dianiaya saat berada di depan Hotel Sentral, Jl Pramuka, Jakarta Pusat. Siapa geng motor itu, polisi bekerjasama dengan Polisi Militer TNI AL (Pomal) mengusutnya.
"Itu salah satu alternatif yang digali dari berbagai sumber, termasuk masyarakat. Kita juga telah adakan komunikasi dengan Pomal. Pomal akan tindak lanjuti apakah ada pelaku-pelaku itu," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Jumlah geng motor pita kuning itu sekitar 150-200 orang. Mereka berkonvoi pada dini hari dari Priok, Jakarta Utara hingga 7-Eleven di Salemba, Jakpus hingga Jl Pramuka.
"Sampai saat ini belum ada motif pelaku penyerangan apakah sedang mencari seseorang atau kelompok," jelas Rikwanto.
Saat melakukan penyerangan ini, geng motor pita kuning sembarang saja menyasar. Siapa yang ditemui di pinggir jalan dianiaya.
"Mereka ini sembarang tempat, jadi mau ke mana saja. Jadi bukan dalam komunitas yang menjadi sasaran," tuturnya.
Yang Diincar Geng Motor Pita Kuning Siapapun yang Nongkrong di Jalan
Geng motor dengan pita kuning membuat resah. Berjumlah 150-200 orang, mereka bergerak dari Tanjung Priok, Jakarta Utara hingga ke Salemba, Jakarta Pusat. Diduga mereka oknum anggota TNI yang hendak mencari geng motor di Kemayoran yang membunuh rekan mereka, Kelasi Arifin.
Namun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto belum bisa memastikan siapa ratusan orang itu. Pastinya sasaran mereka siapa pun yang berdiri di pinggir jalan.
"Sampai saat ini belum ada motif pelaku penyerangan apakah sedang mencari seseorang atau kelompok. Yang jelas, pergerakannya ini anak muda yang duduk di pinggir motor, yang menjadi sasaran," jelas Rikwanto, Jumat (13/4/2012).
Rikwanto juga belum bisa memastikan apakah motif penyerangan 200 orang ini di kawasan Jl Pramuka dan 7-Eleven Salemba terkait dengan pengeroyokan pada Kelasi Arifin.
"Belum kita temukan hubungannya, dari keterangan yang ada kita duga dan analisa tentang hal-hal sebelumnya," jelas Rikwanto.
Dia memastikan, untuk kasus ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. "Sudah lebih dari 10 orang sejak kejadian kemarin, dari TKP ini, temasuk korban. Dan beberapa dimintai keterangan-keterangan dari korban," terangnya.
Polisi juga sudah memeriksa CCTV di sekitar lokasi dan sedang melakukan penyelidikan. "CCTV sedang kita investigasi di lapangan, petunjuk apa pun sedang kita telusuri atau ada apapun yang menangkap kegiatan gerombolan itu," tuturnya.
Dalam aksi dini hari itu, seorang pemuda Anggi Darmawan (19) meninggal dunia akibat dibacok saat nongkrong di depan Hotel Sentral, Jl Pramuka. Sementara, 2 orang dari geng pita kuning itu mengalami luka tembak oleh seseorang yang mengendarai Yaris putih. Pengemudi Yaris kabur.
KRONOLOGIS RICUH GENG MOTOR BERAWAL DARI KEMAYORAN BERAKHIR DI SALEMBA, Usut Geng Motor Pita Kuning, Video Geng Motor Pita Kuning, Youtube Geng Motor Pita Kuning, Korban Geng Motor Pita Kuning, Penyebab Geng Motor Pita Kuning, Rekaman CCTV Geng Motor Pita Kuning