Ilustrasi
Jakarta, Berdasarkan hasil analisa petugas, pita kuning yang digunakan oleh anggota geng motor saat melakukan penyerangan di delapan tempat di Jakarta Utara dan Pusat pada Jumat (13/4/2012) dini hari, hanya sebagai tanda pengenal saja.
"Pita kuning biasa ya dilakukan oleh kelompok besar mana saja untuk mengetahui dan mengenal kelompoknya apabila kelompoknya tersesat atau tercampur baur, analisa kita ya simbol saja," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, (16/4/2012).
Dia juga menjelaskan, pihak kepolisian masih melakukan pengkajian terhadap soal 'pita kuning' tersebut. Selain itu petugas juga masih menyelidiki benarkan ada oknum anggota TNI dalam geng motor pita kuning.
"Kita masih dalami siapa saja, dan apakah yang bersangkutan dua orang korban anggota TNI menggunakan pita atau tidak, yang jelas mereka ada dalam rombongan kendaraan bermotor," jelasnya.
Sebelumnya pada Jumat dini hari, geng motor melakukan penyerangan di delapan tempat di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Satu orang tewas dalam aksi brutal pada Jumat dini hari itu, di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Selain itu dua anggota TNI juga ditembak oleh pengendara mobil.
(sumber)