Sabtu, 24 Maret 2012

TIPS BIJAK MEMBERI OBAT 'BEBAS' KE ANAK | PANDUAN BERI OBAT KE BAYI

TIPS BIJAK MEMBERI OBAT 'BEBAS' KE ANAK | PANDUAN BERI OBAT KE BAYI. SEBAGAI orangtua, memang tidak dianjurkan memberikan obat apapun, apalagi obat yang dijual bebas, tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Mengapa? Bobby berpendapat obat yang dijual bebas (over the counter drug/OTC) umumnya mengandung berbagai macam zat aktif dalam satu sediaan.
Obat yang paling sering dijual bebas adalah obat demam, batuk, pilek, atau batuk pilek. Obat-obat tersebut baru boleh diberikan pada anak berusia lebih dari dua tahun.

"Tapi pemberiannya tetap harus hati-hati dan jangan lupa membaca kandungan isinya, khasiat, serta dosisnya. Jadi, obat-obat yang dijual bebas tidak boleh sembarangan diberikan kepada bayi yang baru lahir," tegasnya.

Jangan Salah Pilih!

Jika dalam keadaan darurat dan terpaksa menggunakan obat luar, jangan salah pilih! Khusus obat batuk dan pilek tidak boleh diberikan secara bebas. Pasalnya beberapa obat batuk memiliki efek pengencer dahak yang justru akan mengganggu pernapasan si newborn. Sedangkan obat pilek kemungkinan ada efek samping yaitu jantung berdebar-debar yang akan membuat bayi menjadi rewel.

Berikut beberapa jenis obat luar yang boleh diberikan:

- Jika memberikan obat telan, sebaiknya obat tetes. Contohnya obat penurun panas yaitu obat tetes parasetamol, obat tetes pelega hidung tersumbat seperti cairan garam fisiologis yang aman untuk bayi. Dan selebihnya harus atas resep dokter.

- Larutan rehidrasi pada newborn, yang paling baik adalah ASI. Jika ingin menggunakan larutan rehidrasi harus resep dokter, karena ada beberapa larutan rehidrasi yang dijual bebas untuk orang dewasa memiliki kadar sodium (natrium) yang tidak cocok untuk bayi dan anak. Kini, sudah terdapat larutan rehidrasi khusus untuk bayi dan anak-anak yang dijual bebas dan aman.

- Obat oles untuk kulit ruam atau gatal-gatal sebaiknya berupa krim dengan konsentrasi bahan aktif terendah untuk menghindari iritasi kulit.

- Obat antiseptik jika si kecil terluka kulitnya, dapat dibersihkan menggunakan air hangat matang untuk pertolongan pertama, atau bisa juga menggunakan alkohol 70 persen atau povidon iodine 10 persen.

- Obat oles yang mungkin paling aman dan boleh diberikan adalah salep hidrokortison 0,5 persen untuk mengatasi reaksi alergi pada kulit.

- Minyak penghangat seperti minyak telon memang sering digunakan dan cukup aman, namun pada beberapa bayi dapat alergi. Segera hentikan pemakaiannya!

- Obat-obat tradisional (herbal) atau alternatif tidak direkomendasikan diberikan pada bayi baru lahir. Karena selain tidak jelas kandungan aktif dan khasiatnya apa saja, umumnya belum dilakukan penelitian mengenai efek obat tersebut terhadap bayi baru lahir.


Kiat Cerdas Memberikan Obat

MEMBERIKAN obat kepada anak memang tidak boleh asal-asalan. Ikuti kiat ini biar anak Anda lekas sembuh dari sakit.

Berikut ini penjelasan dari dr Bobby S Dharmawan SpA dari Rumah Sakit Haji Jakarta Timur:

- Dosis (takaran) obat dihitung berdasarkan berat badan, bukan rentang usia.

- Gunakan pipet atau sendok obat yang telah disediakan. Jangan gunakan sendok teh atau sendok makan di rumah karena pasti takarannya tidak sesuai.

- Minum obat sesuai anjuran, tidak boleh dengan sengaja mengurangi dosis, melebihkan dosis, men-skip dosis yang akan berakibat obat menjadi tidak efektif atau mungkin timbul efek samping.

- Bila dalam waktu berkisar 15 menit obat dimuntahkan, tunggu sebentar sampai bayi dan anak tenang, kemudian ganti dengan dosis yang sama. Namun, bila muntah terjadi lebih dari satu jam, umumnya obat sudah diserap sehingga tidak perlu diulang pemberiannya.

- Jangan lupa selalu melihat kemasannya, apakah dalam keadaan rusak atau tidak, dan cek tanggal kedaluwarsa.

- Jangan lupa simpan obat jauh dari jangkauan anak!

TIPS BIJAK MEMBERI OBAT 'BEBAS' KE ANAK, PANDUAN BERI OBAT KE BAYI, Tips Memberi Obat dengan Benar pada Anak, Obat Bebas yang Diperbolehkan untuk Bayi, Kiat Cerdas Memberi Obat untuk Anak, Tips Menyimpan Obat